Di
banyak tempat, ada perayaan-perayaan yang memiliki tema yang sama namun namanya
berbeda-beda. Itu adalah perayaan yang berkaitan dengan para arwah, dewa-dewi,
penyihir, bahkan setan dan roh-roh jahat. Misalnya, di Amerika Utara dan Eropa,
perayaan yang bernama Halloween dikenal luas dan dirayakan tiap tanggal
31 Oktober. Banyak kebiasaan yang dilakukan pada perayaan Halloween
dilakukan juga di tempat-tempat lain.—Lihat kotak ”Perayaan Lain yang Mirip
Halloween”.
SERING KALI, orang merayakan Halloween atau
perayaan yang serupa hanya untuk bersenang-senang, bukan karena mereka percaya
akan makhluk gaib. Yang lain mungkin menganggap itu sekadar untuk mengembangkan
daya imajinasi anak mereka. Bagaimana dengan Anda? Di sisi lain, ada
orang-orang yang menganggap perayaan semacam ini berbahaya. Berikut adalah
beberapa alasannya:
1.
Encyclopedia of American Folklore mengatakan, ”Halloween pada dasarnya berarti
berkomunikasi dengan makhluk-makhluk halus, yang sering kali mengancam atau menakut-nakuti.” (Lihat Kotak ”Sejarah Halloween”.)
Demikian pula, banyak perayaan yang mirip Halloween berasal dari kekafiran dan
diambil dari kebiasaan menyembah leluhur. Hingga kini pun masih banyak orang di
seluruh dunia yang menggunakan hari-hari raya semacam itu untuk mengadakan
kontak dengan arwah.
2.
Walaupun Halloween
dianggap sebagai perayaan orang barat, semakin banyak yang ikut merayakannya di
negeri-negeri lain. Namun, sering kali mereka tidak tahu bahwa simbol-simbol,
dekorasi, dan kebiasaan Halloween berasal dari kekafiran dan berkaitan dengan
makhluk-makhluk gaib.—Lihat kotak ”Apa Asal Usulnya?”
3.
Hingga kini, ribuan
orang Wicca, yaitu kaum penganut ilmu sihir, merayakan
Halloween dengan nama kunonya yaitu Samhain, dan mereka menganggap hari itu
sebagai hari raya mereka yang paling suci. Surat kabar USA Today pernah mengutip kata-kata seseorang yang
mengaku sebagai penganut ilmu sihir. Di situ dikatakan, ”Orang Kristen ’tidak
menyadarinya, tetapi mereka ikut merayakan hari raya kami. . . . Dan
kami suka itu.’”
4.
Perayaan seperti
Halloween sangat bertentangan dengan ajaran Kitab Suci. Alkitab memperingatkan,
”Di antaramu janganlah didapati . . . seorang yang menjadi petenung,
seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun
seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk
kepada orang-orang mati.”—Ulangan
18:10, 11, Terjemahan Baru; lihat jugaImamat 19:31; Galatia 5:19-21.
Mengingat hal-hal di atas, Anda mungkin perlu
mencari tahu asal usul yang kelam dari perayaan-perayaan yang mirip seperti
Halloween. Dengan mengetahuinya, Anda mungkin juga akan memutuskan untuk tidak
ikut merayakannya.
”Orang Kristen ’tidak
menyadarinya, tetapi mereka ikut merayakan hari raya kami. . . . Dan
kami suka itu.’”—Surat kabar USA Today, dengan mengutip kata-kata seorang penganut ilmu sihir
PERAYAAN LAIN YANG MIRIP HALLOWEEN
Secara umum,
orang-orang menganggap bahwa Halloween adalah perayaan orang barat. Namun,
semakin banyak saja orang-orang di berbagai belahan dunia yang ikut
merayakannya. Selain itu, ada banyak perayaan lain yang mirip Halloween yang
diadakan untuk para makhluk halus. Pada gambar dapat dilihat beberapa contoh
dari perayaan semacam itu di seputar dunia.
·
Asia -
Perayaan Obon
·
Amerika Utara - Hari Orang Mati
·
Amerika Selatan - Kawsasqanchis
·
Afrika -
Perayaan Egungun
·
Eropa -
Hari Orang Mati dan Halloween dalam berbagai bentuk
APA ASAL USULNYA?
Asal Usul Kostum dan Pernak-Pernik Halloween
VAMPIR, MANUSIA
SERIGALA, NENEK SIHIR, MAYAT HIDUP:Makhluk-makhluk ini dari dulu sudah diidentikkan dengan dunia
roh jahat.
PERMEN: Dulu, orang Kelt menggunakan permen untuk
menenangkan roh jahat. Gereja belakangan menganjurkan orang mendatangi
rumah-rumah pada malam sebelum Hari Semua Orang Kudus (All Hallow’s Eve) sambil
menawarkan untuk mendoakan orang mati, tapi dengan meminta imbalan makanan.
Inilah asal usul kebiasaan meminta permen dari rumah ke rumah saat Halloween.
KOSTUM: Orang Kelt dulu memakai topeng seram agar roh
jahat mengira mereka itu hantu juga, sehingga mereka tidak diganggu. Gereja
kemudian melebur kebiasaan kafir itu dengan Hari Semua Jiwa dan Hari Semua
Orang Kudus. Belakangan, orang-orang yang merayakannya mulai mendatangi
rumah-rumah dengan kostum para santo, malaikat, dan hantu.
LABU: Awalnya, lobak ungu, yang diukir dan diberi lilin, dipajang
untuk mengusir roh jahat. Beberapa orang menganggap lilin dalam lobak itu
menggambarkan arwah yang terperangkap di api penyucian. Belakangan, orang lebih
sering menggunakan labu yang diukir.
SEJARAH HALLOWEEN
ABAD KE-5 SM
Orang Kelt
memperingati festival Samhain setiap akhir Oktober. Mereka percaya bahwa itulah
saat ketika para arwah dan makhluk gaib sedang aktif-aktifnya
bergentayangan.
ABAD KE-1 M
Orang Romawi
menaklukkan orang Kelt dan mengadopsi kebiasaan Samhain yang mistis itu.
ABAD KE-7 M
Konon, Paus Bonifasius IV meresmikan perayaan tahunan Hari
Semua Orang Kudus untuk menghormati para martir. *
ABAD KE-11 M
Tanggal dua November
ditetapkan sebagai Hari Semua Jiwa, yaitu peringatan untuk orang mati.
ABAD KE-18 M
Nama perayaan itu,
yaitu Hallowe’en (Hallow Evening), disambung menjadi Halloween dalam tulisan
tercetak.
ABAD KE-19 M
Ketika ribuan orang
pindah dari Irlandia ke Amerika Serikat, mereka membawa juga
kebiasaan-kebiasaan Halloween. Belakangan, kebiasaan itu dicampur dengan
kebiasaan serupa yang dibawa para pendatang Inggris dan Jerman, serta Afrika
dan negeri-negeri lain.
ABAD KE-20 M
Halloween menjadi perayaan
yang populer di Amerika Serikat.
ABAD KE-21 M
Halloween berkembang
menjadi industri yang menghasilkan keuntungan miliaran dolar di seputar dunia.
0 komentar:
Posting Komentar